Promoting Social Harmony Through Neo-Sufism-Based Religious Inclusivity

Muhamad Basyrul Muvid Muvid; Alaika M Bagus Kurnia PS; Muhammad Badat  Alauddin

doi:10.35309/alinsyiroh.v11i2.400

Authors

Muhamad Basyrul Muvid Muvid Universitas Dinamika
Alaika M Bagus Kurnia PS K.H A. Wahab Hasbullah University, Indonesia
Muhammad Badat Alauddin International Islamic University of Islamabad

DOI:

https://doi.org/10.35309/alinsyiroh.v11i2.400

Keywords:

harmonization, diversity, inclusivity, religion, neo-sufism

Abstract

Diversity is proof of God's power that must be accepted by all of creation. However, diversity becomes the embryo of division because of differences in vision, mission, and even beliefs, due to the absence of a common thread connecting one to another. Added to this is a textual understanding of religion that gives rise to religious fanaticism and exclusivism. This paper aims to find solutions to realize the harmonization of diversity in society through religious inclusiveness based on neo-Sufism. The research method used is a literature study with data collection techniques based on documents (articles, books, religious texts, electronic media) that support this theme, and data analysis techniques using induction and interpretation. The results show that with the neo-Sufism approach, a person's religious inclusion does not only stop at the mind (knowledge) but also reaches the heart (feelings), so that tolerance, empathy, compassion, mutual assistance, and social solidarity arise sincerely, selflessly, and without any interests. This inclusive attitude will not change when situations and conditions change. This means that neo-Sufism-based religious inclusiveness educates people to respect others (even if they are different) with sincere attention and compassion after going through Sufi spiritual processes and stages. This model can be practiced in real life when living side by side in diversity, in interfaith dialogue, working in heterogeneous places (religion, ethnicity, etc.), and also for government officials who are indeed servants of the people universally. This can be a recommendation to policymakers and community leaders to educate the public to be more moderate (inclusive) in their religious practices by making Sufi values a model in the midst of a diverse society

Downloads

Download data is not yet available.

References

Acim, R. (2018). The Reception of Sufism in the West: The Mystical Experiences of American and European Converts. Journal Muslim Minority Affair, 38(1), 57–72. https://doi.org/10.1080/13602004.2018.1432145

Aisyah, D., Naufal, M., & Syibromilisi, S. (2025). Metode Tazkiyat An-Nafs Al-Ghazali Dalam Pendidikan Islam Untuk Generasi Milenial. Khulasah: Islamic Studies Journal, 7(2), 1–15. https://doi.org/10.55656/kisj.v7i2.330

Antarafoto.com. (2024). https://www.antarafoto.com/id/view/1399462/aksi-toleransi-antar-umat-beragama

Arikunto, S. (2022). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Rineka Cipta.

B.A.A.Y, H. (2021). Moderasi Pendidikan Islam dan Tantangan Masa Depan. Jurnal Studi Islam, 14(2), 137. https://doi.org/10.36667/tf.v14i2.529

B.R, K. (2023). The Urgency of Renewing Islamic Sufism (Neo-Sufism) Fazlur Rahman’s Perspective in the Discourse of Modernity. AL-IKHSAN Interdisciplinary Journal of Islamic Studies, 1(2), 31–47. https://doi.org/10.61166/ikhsan.v1i2.12

B, M. M., & Aliyah, N. D. (2020). Konsep Tasawuf Wasathiyah Di Tengah Arus Modernitas Revolusi Industri 4.0: Telaah Atas Pemikiran Tasawuf Modern Hamka dan Nasaruddin Umar. Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman, 31(1), 169–186.

Bandar, A. (2021). Sami’na Wa Atha’na Concept of Education in Humanistic Learning Theory Perspective. Edukasi, 09(01), 17.

Bashori, A. I., Shobah, M. N., & Ubaidillah, I. (2023). Eksistensi Pesantren Tarekat di Tengah Radikalisme Beragama. PUTIH: Jurnal Pengetahuan Tentang Ilmu Dan Hikmah, 8(1), 27–40. https://doi.org/10.51498/tk1xx438

Basyir, K. (2018). Makna Eksoteris dan Esoteris Agama dalam sikap keberagamaan eksklusif dan inklusif. Teosof: Jurnal Tasawwuf Dan Pemikiran Islam, 8(1), 218–241. https://doi.org/10.15642/teosofi.2018.8.1.209-232

Bungin, B. (2001). Metode Penelitian Kualitatif. Raja Grafindo Persada.

Dalle, A., & Tobroni, T. (2025). Dimensi-dimensi dalam beragama: Spiritual, intelektual, emosi, etika, dan sosial. Ikhlas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam, 2(1), 151–165.

Damis, R., Nurbaethy, A., Ibrahim, I., & Darwin, D. (2024). Implementasi Moderasi Beragama: Studi Penganut Tarekat Mu’tabarah di Kota Makassar. AL-MUTSLA, 6(2), 462–490.

Fathan, A. A. S., Rohim, F., & Fathan, Z. R. (2025). Sufi Spiritual Values in the Qur’an: A Thematic Exploration of Tazkiyah al-Nafs. Syaikhuna: Jurnal Pendidikan Dan Pranata Islam, 16(2), 358–377. https://doi.org/10.62730/syaikhuna.v16i02.7694

Fauzi, R. (2025). Menggali Neo-Sufisme: Tradisi, Kritik Dan Relevansi Di Indonesia. Hikamia: Jurnal Pemikiran Tasawuf Dan Peradaban Islam, 5(1), 1–10. https://doi.org/10.58572/hkm.v5i1.93

Fauzi, Rinnanik, Thoyib, Oktarina, L., & Aliyah, H. (2024). DIALOG AGAMA (PERSPEKTIF AGAMA DAN KESEIMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI ERA DISRUPSI). Sasana: Jurnal Pendidikan Sosial Budaya Dan Agama, 1(1), 1–10.

Fitriani, S. (2020). Keberagaman dan Toleransi Antar Umat Beragama. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 20(2), 179–192. https://doi.org/10.24042/ajsk.v20i2.5489

Fuadi, M. . (2022). Tradisi Pemikiran Moderasi Beragama Nahdlatul Ulama. Al-Fikra: Jurnal Ilmu Keislaman, 21(1), 12–25. https://doi.org/10.24014/af.v21i1.16692

Hanafi, I. (2018). Agama dalam Bayang-Bayang Fanatisme; Sebuah Upaya Mengelola Konflik Agama. TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, 10(1), 48–67.

Hannan, A., & E, H. (2019). Neo sufisme dan gerakan sosial agama-politik di Madura. Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, 895–904.

Hartati, S. (2018). Tazkiyatun nafs as an effort to reduce premarital sexual behavior of adolescents. Islamic Guidance and Counseling Journal, 1(1), 33–44. https://doi.org/10.25217/igcj.v1i1.207

Hasan, M. S. R., & Mujahidin, M. (2023). Sufism and Religious Moderation: The Internalization Process in Thoriqoh Syadziliyah Al Masudiyah Jombang. Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam, 6(3), 491–511.

Hasibuan, A. (2013). Neo-sufisme, ragam dan perkembangannya: mampukah membangun konstruksi baru. HIKMAH: Jurnal Ilmu Dakwah Dan Komunikasi Islam, 7(2), 59–74.

Hidayat, M. . (2022). Internalisasi Ajaran Tasawuf Sosial dalam Membangun Moderasi Beragama di Indonesia. EAIC: Esoterik Annual International Conferences.

Husna, H., & Wasik, A. (2021). Mahabbah Al-Ghozali as a model of education and child care Mahabbah Al-Ghozali sebagai Model Pendidikan dan Pengasuhan Anak. The Journal of Educational Research, 1(1), 43–59.

Islamy, A. (2023). Nalar Sufisme dalam Pengarustamaan Moderasi Beragama di Indonesia. POROS ONIM: Jurnal Sosial Keagamaan, 4(2), 95–107. https://doi.org/10.53491/porosonim.v4i2.715

Isni, R. A. F. (2023). Konsep Mujahadah an-Nafs dalam mengurangi Hyperfocus dan meningkatkan Kualitas Ibadah pada Penderita ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Gunung Djati Conference Series, 875–892.

Julaeha, S., Muslim, E., Ahmad, N., & Suhartini, A. (2021). Konsep Mardhatillah Metode Riyadhotun Nafs pada Maqamat Dalam Perspektif Para Sufah. As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga, 3(1), 121–133.

K, K. (2015). Agama di Tengah Konflik Sosial: Tinjauan Sosiologis atas Potensi Konflik Keberagaman Agama di Masyarakat. Al-A’raf: Jurnal Pemikiran Islam Dan Filsafat, 12(1), 1–13.

Kanafi, H. I. (2022). Membumikan Tarekat Kebangsaan: Aktualisasi Ajaran Tarekat untuk Pengembangan Karakter Moderat di Indonesia. Penerbit NEM.

Kerukunan Umat Beragama. (2024). News Tempo. https://newstempo.github.io/kabar/post/kerukunan-umat-beragama/

Khoirunnissa, R., & Syahidin, S. (2023). Urgensi Pendidikan Moderasi Beragama Sebagai Upaya Menangkal Radikalisme di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 10(2), 177.

La’aly, N. Q., Nisa, M. W., & Habibullah, M. R. (2024). Pendekatan Akhlak Tasawuf Dalam Pendidikan Dasar Untuk Membentuk Karakter Islami. Cipulus Edu: Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 44–57.

Maulana, K. (2025). Neo-Sufisme Fazlur Rahman Sebagai Alternatif Dalam Pengembangan Moderasi Beragama. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Mubarok, F. (2022). Konsep Neo Sufisme dalam Pengembangan Moderasi Beragama di Indonesia. Iktisyaf: Jurnal Ilmu Dakwah Dan Tasawuf, 4(1), 1–20.

Muhtar, M. Z. (2021). Moderasi Beragama dalam Kitab Tasawuf Al-MuntakhabÄ t karya KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi. Jurnal Lektur Keagamaan, 19(1), 269–306.

Mulia, M. (2019). Bahaya radikalisme dan kekerasan ekstrismisme. Jurnal Kajian Perempuan, Gender, Dan Agama, 12(2), 96–106.

Muslimah, I., Isfihani, I., & Praptiningsih, P. (2023). Penerapan Metode Muhasabah An-Nafs dalam Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Al-Hikmah Muhammadiyah Sukoharjo Tahun Pelajaran 2022/2023. Mamba’ul Ulum.

Muvid, M. (2022). Kuliah Tasawuf di Tengah Arus Disrupsi. Pustaka Diniyah.

Muvid, M. (2023). Pendidikan Sufistik KH. Abdurrahman Wahid dan Relevansinya pada Kehidupan Masyarakat Era Digital. El-Banat: Jurnal Pemikiran Dan Pendidika Islam, 13(2), 162–176.

Muvid, M. B., Wahyudi, M., & PS, A. M. B. K. (2024). Peran Tasawuf Kebangsaan dalam Menumbuhkan Nasionalisme dan Harmoni Sosial (Telaah Atas Pemikiran Tasawuf Kebangsaan KH. Achmad Shiddiq dan Habib Luthfi bin Yahya). EL-BANAT: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Islam, 14(2), 346–368.

Nafis, M. M., & Najib, M. A. (2017). Pemikiran Sufistik dan Toleransi Beragama KH. Sholeh Bahruddin di Pesantren Ngalah Pasuruan. TEOSOFI: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam, 7(2), 330–352.

Nasri, U. M., & Tabibuddin. (2023). Paradigma Moderasi Beragama: Revitalisasi Fungsi Pendidikan Islam dalam Konteks Multikultural Perspektif Pemikiran Imam al-Ghazali. Jurnal Ilmu Profesi Pendidik, 8(4), 1959–1966.

Nasrudin, M. (2023). Pendidikan Sufistik sebagai Penguatan Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi. Penerbit NEM.

Noer, A. (2019). Pluralisme Agama Dalam Konteks Keislaman Di Indonesia. Religi: Jurnal Studi Agama-Agama, 15(1), 51–75.

Nurish, A. (2019). Dari fanatisme ke ekstremisme: Ilusi, kecemasan, dan tindakan kekerasan. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 21(1), 31–40.

Rahim, F., & Bachtiar, H. (2023). Hamka’s neo-sufism in the context modern society. Journal of Social Studies (JSS), 19(1), 1–14.

Rodin, I., Ibrahim, D., & Munir, M. (2023). Nilai Nilai Tasawuf dalam Membentuk Keshalehan Sosial dan Menangkal Radikalisme Generasi Millenial (Study di Jamiyah Thoriqoh Mu’tabaroh An-Nahdliyah Kabupaten OKU Timur). Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 15(1), 42–53.

Rohman, M. M. R., & Rosadi, I. R. (2022). Konsep Tazkiyah Al-Nafz Fakhruddin Al-Razi Dalam Kitab Mafatih Al-Ghaib. Bidayah: Studi Ilmu-Ilmu Keislaman, 192–218.

Sakdullah, M. (2020). Tasawuf Di Era Modrnitas (Kajian Komperhensif Seputar Neo-Sufisme). Living Islam: Journal of Islamic Discourses, 3(2), 364–368.

Sarr, E. (2019). The role of neo-Sufism and the ritual phenomenon of Slawatan in Promoting Religious tolerance. International Journal of Interreligious and Intercultural Studies, 2(1), 103–113.

Sirojuddin, A. S., & Sabilillah, K. (2025). Menggali Krisis Psikospiritual dan Akhlak Manusia melalui Lensa Tasawuf. SUHU: Journal of Sufism and Humanities, 1(1), 58–72.

Syaefuddin, M. (2018). Gerakan Dakwah Cinta Tanah Air Indonesia (Strategi dan Metode Dakwah KH. Habib Luthfi Pekalongan). Jurnal Ilmu Dakwah, 37(2), 215–246.

Tabassam, H. A. (2021). The Effect of Self-Efficacy , Learner Autonomy and Motivation on Pakistani Students ’ Second Language Learning. 58, 373–384.

Triana, N., Yahya, M. D., Nashihin, H., Sugito, S., & Musthan, Z. (2023). Integrasi Tasawuf Dalam Pendidikan Islam dii Pondok Pesantren. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 12(01). https://doi.org/10.30868/ei.v12i01.2917

Wahyuningsih, E. (2023). Nilai-Nilai Sufistik Islam Nusantara Dalam Terciptanya Kerukunan Umat Beragama: Tinjauan Nilai Sufistik dalam Tradisi Unduh-Unduh di Mojowarno Jombang. Peradaban Journal of Religion and Society, 2(1), 32–44.

Wijaya, N. R. . (2022). Konsep Tasawuf Perspektif Neo-Sufisme. Kariman: Jurnal Pendidikan Keislaman, 10(1), 77–100.

Zed, M. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia.